
Puisi Karya Dian Tyastika Putri (XI AKL 2)
Fatamorgana
Skenario ini terlalu berbelit
Kamu yang terbang sampai ke langit
Aku, sungguh sulit
Narasi hatiku menjerit
Sapaanmu datang tanpa salam, dan pergi tanpa pamit
Aku sendu, mendayu merangkak sampai kebukit
Bintik-bintik yang bersuara
Menggoyahkan iman dan takwa
Dihantui bayang-bayang yang seakan nyata
Akan dunia yang semakin fana
Hembusan semilir angin
Terpancar dari pecahan cermin
Tertekan euonia lahir dan batin
Rasanya seperti campuran madu dan air laut yang asin
Samar-samar merasakan dingin yang mencekam
Hati menjerit, namun mulut terbungkam
Berlari, melangkah, lalu terdiam
Duri-duri bunga kiasan yang tertanam
Indah memang, tapi mencekam
Jangan menjadi mawar hitam
Biarkan aku sebaik aku, bukan seburuk mereka yang kelam
Ku akan menari dalam temaram
Di balik tiang jalanan desa saat malam
Semaianmu palsu
Belaianmu menjadi saksi bisu
Pedih, perih, menjadi satu
Lihatlah
Bekas bercak darah yang membelenggu
Semu? Ya ini semu karenanya
Tersirap hatiku karna rayuannya
Aku tenggelam dalam fatamorgana
Hingga ku tak tahu lagi harus berbuat apa
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Cerpen Karya Zahra Siti Alfiah (XII OTKP 2)
Falling Love With You Ada yang bilang masa SMA adalah masa masa paling indah. Pernyataan itu berlaku untuk se